cefixime 100 mg dan 200 mg

Cefixime obat apa?

Cefixime adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi oleh bakteri. Beberapa kondisi yang dapat diobati dengan Cefixime seperti radang tenggorokan, infeksi saluran kemih, bronkitis, radang amandel, pneumonia dan berbagai penyakit lain.

Cara kerja obat Cefixime yaitu dengan mengganggu proses pembentukan dinding sel bakteri. Akibatnya pertumbuhan bakteri jadi terganggu, tidak dapat membelah diri dan kemudian mati. Selain itu, Cefixime juga merupakan antibiotik yang dapat membunuh bakteri yang sudah kebal atau resisten terhadap antibiotik jenis pencillin.

Ringkasan Obat Cefixime

Jenis obat Antibiotik Sefalosporin III
KategoriObat keras
KegunaanMengobati infeksi bakteri yang rentan
KonsumenDewasa dan anak-anak
KehamilanKategori B (boleh)
SediaanKapsul: 100 mg dan 200 mg. Tablet salut selaput: 200 mg dan 100 mg. Tablet: 100 mg dan 200 mg. Sirup kering: 100 mg/5 ml. Sirup: 100 mg/5 ml. Oral Drop: 30 mg/ml.
MerekCefila, Nixaven, Cefixime Trihydrate, Lanfix, Nucef, Cefarox, Cefixime, Starcef, Taxime, Fixacep, Maxpro, Ceptix, Inbacef, Yafix, Simcef, Trixim, Infix, Cefarox, Pharmafix, Cefspan, Profim, Sporetik, Helixim, Anfix, Cefacef, Befixim, Pixim, Simfix, Fixiphar, Fixacep, Abixim, Spancef, Tocef

Cara Kerja dan Fungsi Obat Cefixime

Cefixime masuk dalam golongan antibiotik cephalosporin generasi ketiga yang aktif melawan berbagai jenis bakteri, terutama gram negatif. Caranya dengan mengikat protein spesifik di dinding sel bakteri, akibatnya dinding sel bakteri menjadi rusak dan tak dapat bertahan hidup.

Fungsi utama Cefixime sebagai pembunuh bakteri diperkuat dengan ketahananannya terhadap enzim betalaktamase. Zat ini digunakan bakteri sebagai benteng pertahanan untuk merusak antibiotik betalaktam sehingga bakteri menjadi resisten.

Cefixime terbukti tahan terhadap betalaktamase sehingga menjadi salah satu pilihan untuk membasmi bakteri yang sudah kebal atau resisten terhadap antibiotik betalaktam (penisilin dan amoxicillin).

Indikasi dan Kegunaan Cefixime

Cefixime digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri yang menyebabkan beberapa penyakit berikut ini:

  • Infeksi telinga tengah atau otitis media yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes, Haemophilus influenzae, Moraxela chatarrhalis.
  • Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh bakteri Proteus mirabilis, Echerichia coli.
  • Radang amandel atau tonsilitis yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes.
  • Radang tenggorokan atau faringitis yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes.
  • Bronkitis kronis dengan eksaserbasi akut yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus influenzaeStreptococcus pneumoniae.
  • Gonore tanpa komplikasi yang disebkan oleh Neisseria gonorrhoeae.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap Cefixime atau antibiotik jenis cephalosporin lainnya tidak boleh menggunakan obat ini.

Dosis Cefixime dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Cefixime untuk mengatasi infeksi bakteri yang rentan

  • Dosis dewasa: 200 – 400 mg dalam dosis tunggal atau dibagi dalam 2 dosis per hari.
  • Dosis anak-anak: umur lebih dari 6 bulan dengan berat badan kurang dari 50 kg menggunakan dosis 8 mg/kg berat badan sekali sehari atau dibagi dalam 2 dosis.

Aturan pakai:

  • Gunakanlah obat ini setelah atau sebelum makan. Jika muncul rasa tidak nyaman di pencernaan maka konsumsilah obat ini setelah makan atau bersamaan dengan makan.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Cefixime pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Cefixime

Cefixime umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Cefixime tersebut meliputi:

  • Gangguan pencernaan seperti diare, mual, muntah, dan kembung.
  • Sakit kepala, pusing, mengantuk, susah tidur dan kelelahan.
  • Mulut kering.
  • Efek samping yang jarang terjadi namun dapat berakibat fatal berupa diare dan kolitis yang dipicu bakteri Clostridium difficile pada saluran cerna.

Efek Overdosis Cefixime

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Cefixime dapat berupa nyeri perut atas, mual, muntah, atau munculnya darah di urin. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi saat mengonsumi cefixime atau antibiotik lainnya termasuk jenis penisilin.
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada penderita gangguan ginjal penyesuaian dosis mungkin diperlukan.
  • Hati-hati penggunaan pada anak-anak, wanita hamil atau menyusui.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Cefixime untuk ibu hamil?

  • Cefixime digolongkan sebagai obat kategori B untuk ibu hamil menurut FDA. Hal itu berarti studi bahan obat ini pada sistem reproduksi hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan. Oleh karena itu obat ini dibolehkan untuk dikonsumsi ibu hamil asalkan sesuai dosis yang di resepkan dokter.

Bolehkah Cefixime untuk ibu menyusui?

  • Belum ada data yang menunjukkan apakah Cefixime terekskresi dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Namun beberapa jenis antibiotik jenis chepalosporin lainnya dapat masuk ke dalam ASI meskipun jumlahnya sangat kecil. Oleh karena itu penggunaan Cefixime selama menyususi dianggap cukup aman asalkan sesuai anjuran.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Cefixime bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Cefixime dengan obat-obat berikut:

  • Furosemide, miningkatkan risiko efek samping obat terhadap ginjal.
  • Obat pengencer darah, dapat meningkatkan risiko perdarahan.
  • Aspirin, efek obat aspirin dapat menurun.